Statistika, Aljabar, Terapan, dan Analisis




Baiklah sepertinya saya akan bergabung bersama kalian, para galauers.

Begini ceritanya. Gak kerasa saya kuliah sudah semester 5 saja. Berhubung saya anak nondik, sudahlah waktunya untuk fokus penjurusan konsentrasi. Konsentrasi yang ada itu adalah analisis, aljabar, statistika, dan terapan.  Sebenarnya ga akan jadi susah buat milih konsentrasi kalau kita sudah tahu keahlian kita dimana dan tahu setelah lulus mau jadi apa. Oke kita rinci satu-satu kenapa buat saya ini jadi sulit. Pertama, konsentrasi analisis. Saya harus pinjam dulu otak sahabat-sahabat tercinta saya seperti, Riemann, Chaucy, dan Euler biar IPK gak terancam nasakom buat masuk sini, tapi karena saya orangnya baik hati dan gak mau merepotkan sahabat kepompong saya itu jadi lebih baik saya pilih konsentrasi yang lain saja. Maaf kepada Yth. Bapak Rieman, Chaucy, dan Euler  saya tidak dapat bergabung bersama anda sekalian. But i’ll miss you all very much. Hehe.

Yang kedua, aljabar. Awal semester pertama, ada niatan untuk masuk aljabar, tapi saya ga tau anak aljabar itu nanti kerjanya apa. Dan tau gak buku pedoman waktu saya belajar struktur aljabar kemarin, judulnya itu “Abstract Algebra”. Udah aljabar, abstrak lagi, ya tapi ga abstrak-abstark banget sih, saya belain deh mas Algebra. Ah tetap saja rasanya saya lebih baik jadi butiran debu daripada butiran abstrak. Kebetulan semester 3 kemarin saya mengontrak Pak Rizki, beliau dosen aljabar. Wah saya ngepens deh pokonya, sempet kepikiran pengen balikan lagi sama mas Algebra, kan siapa tau bisa ikut ke Jepang mengikuti jejak Pak Rizki. Hehe. Oke, kembali ke galauers.

Yang ketiga, statistika. Nah ini dia yang bisa bikin saya cenat-cenut. *eeeaaa. Anak statistik itu temannya gak cuma buku 1000 halaman, tapi lebih gahol sedikit lah. Kadang terjun buat ambil sampling atau menyusun kuosioner, tapi kadang autis juga sih ngulik spss seharian dan rumusnya njelimet, banyak banget. Rasanya  lebih dinamis dan lebih berproses. Saya sih senang belajar statistik, setiap mau uts atau uas juga saya hatam membaca buku-bukunya, tapi kenapa ya nilai A kayaknya sombong banget gak mau mampir ke khs statistik saya, bikin ilfeel aja.

Terakhir, yang keempat, terapan. Konsentrasi yang ini lebih menjurus ke komputasi alias IT. Minat sih banget, tapi buat apa masuk matematika, kalo ujungnya saya ambil terapan, kenapa ga masuk ilkom saja sekalian. Ada yang bilang bedanya anak terapan sama anak ilkom itu: anak terapan lebih ke pemikir, anak ilkom lebih ke mengaplikasikannya. Dan saya lebih senang mengaplikasikan daripada mikir, gimana dong ?
Singkat kata singkat cerita, di frs semester ini, saya sudah fix mengontrak terapan. Saya ga akan ngebet lagi masuk statistika deh dan ga ngiler lagi ngambil aljabar biar bisa ke Jepang. Siapa tahu saja nanti saya bisa jadi temannya Bill Gates atau bisa jadi asisten pribadinya Mark Zuckerberg, sayang kemarin dia baru menikah. Hiks. Oke fokus fokus. Tadinya saya kira semester 3 ini bakalan ambil nafas lega karena saya sudah tahu kaki ini mau dibawa kemana. Tapi ternyata, baru saja seminggu bernafas lega, saya dibuat dag dig dug lagi. Ada yang bilang konsentrasi terapan akan dihilangkan. WHATTTTSSSS !! (emosi). “Soalnya peminatnya sedikit  sih!”. Siapa bilang ! 2010 banyak ko yang terapan !

“Tidak dihilangkan, tapi kalau ada matkul yang tidak ada di jurusan, kalian ambil di ilkom”, itu kata Bu Entit, Kaprodi Matematika, waktu saya tanya.

Yang saya bingung, sebenarnya saya anak siapa ya ? anak jurusan Pendidikan Matematika atau anak jurusan Pendidikan Ilmu Komputer ? Apa jangan-jangan saya anak yang ditelantarkan ?

Dan jadilah pasukan terapan siap ngambil ancang-ancang buat migrasi. Dikiranya saya galau sendirian, eits jangan sedih, masih ada galauers-galauers lainnya di kelas. Hehe yes ada temennya :p
Oke kayaknya menggalaunya cukup sekian. Hamasah !

NB : migrasi ke aljabar atau statistika ya ???

2 comments:

Copyright © 2013 Free your mind ! and Blogger Templates - Anime OST.