Berpikir Positif

Namanya husnudzon...
Allah memerintahkan kita untuk selalu berpikir positif. Sulit memang.
Sangat sulit...

Husnudzon harus dilatih. Yang perlu kita lakukan hanya mengalihkan pikiran. Jika suudzon memenuhi pikiran lekas alihkan pada hal lain. Istighfar.

Pikiran negatif atau suudzon sama sekali tak ada untungnya. Jika nyatanya apa yang disuudzonkan itu benar, tak akan berdampak pada hidup kita. Namun jika suudzon itu salah maka dosalah yang kita peroleh.

0 comments:

Niat

Niat letaknya di hati. Sedalam apapun kita mengenal seseorang, tidak ada seorang pun yg bisa mengetahui apa yg ada di dalam hatinya, kecuali dirinya sendiri dan Allah Swt.

Allah melarang  kesakita mencari2 kesalahan org lain, Allah menyuruh kita berprasangka yg baik (Al-Hujurat:12).

Baik dan buruk adalah sunatullah, berjalan beriringan. Tak dapat dipungkiri bahwa akan selalu ada sisi buruk dari setiap manusia, hal tersebut sebagaimana janji Iblis untuk menyesatkan manusia. Namun  fitrah manusia adalah mencari kebenaran. Maka jika sisi buruk itu nampak, hal tersebut dikarenakan pengaruh Iblis yang mengalahkan iman seseorang.

Niat baik jagalah terus, yang buruk segera hilangkan. Allah menilai manusia berdasarkan niatnya, awali dengan niatk yg baik, istiqomahkan lagi di tengah, sampai akhir nanti semoga yang tercatat adalah kebaikan. Aamiiinn ya rabbal 'alamin.

0 comments:

Pintu Surga

Kata-kata terindah yang kuharap terucap dari suamiku nanti. Mengutip dari dua tokoh pemimpin negeri ini.

Pak Habibie : "Aku tidak lagi takut mati karena ada Ainun menungguku di sana."
Pak SBY : "Semoga kami dipertemukan kembali di surga."

Mataku berkaca, teringat pula pada Paman dan Bibiku. Baru sekitar setahun mereka bersama, namun Allah lebih menyayangi Bibi hingga ia panggil Bibi untuk pulang, meninggalkan Paman dan putri kecil nan cantik yang kala itu usianya baru 2 bulan. Beliau pergi mendadak tanpa ada peringatan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Bagiku yang terjadi saat itu sangatlah memilukan. Baru saja Bibi mencicipi bahagia dalam hidupnya namun kemudian sirna, Allah telah cukupkan waktu untuknya saat itu. Hal yang tak bisa kita tawar, betapapun kita memohon.

Namun rasa pilu hatiku sirna ketika Paman berkata, "Selama hidup dengannya, tak sekalipun aku merasa sedih, semua yang ia berikan indah. Jika Allah lebih sayang padaNya aku ikhlaskan surga untuknya."

Yang mengena padaku, perkataan mereka secara tersirat adalah bentuk keikhlasan suami kepada istrinya. Setelah selama hidupnya menemani, dengan segala kelebihan dan kekurangan sang istri. Pilu itu hilang karena ku tahu kemana Bibi akan pergi.

Dengan keimanan sang suami pula ia dapat berkata demikian. Menurutku, kata-kata seperti itulah yang bisa disebut kado terindah. Kata-kata yg ingin ku dengar dari suamiku di akhir khayatku nanti. Sungguh tidak ada yang lebih indah lagi yang bisa kuminta. Sungguh kuberikan segalanya demi keikhlasan imamku.

Membacanya aku sadar bahwa kodrat wanita adalah mendampingi laki-laki. Setelah menikah, hidupnya terdedikasi untuk suaminya seutuhnya. Jika semuanya berlandaskan kecintaannya pada TuhanNya, Allah akan gerakkan hati suami untuk ikhlas dan ridha kepada istri. Jika semuanya semata-mata karena perintah Allah untuk mematuhi dan menghormati suaminya, maka Allah juga yang akan menggerakkan hati suami agar memuliakan sang istri.
Jadi sikap suami sebenarnya timbal balik dari sikap kita kepadanya. Yang bisa kupelajari adalah jika dirasa ada yang kurang dari suami, yang dilakukan bukanlah menuntut, namun perbaiki diri, perbaiki hubungan dengan Allah, maka Allah yang akan memperbaiki segalanya.

Memang manusia tidak ada yang sempurna, begitupun suami, begitupun istri. Patuh terhadap suami bukanlah perkara mudah. Karenanya Allah janjikan surga bagi para istri yang bisa mengamalkannya. Karenanya Allah tunjukkan bahwa banyaknya penghuni neraka adalah wanita yang kufur pada suaminya. Hal itu semata sebagai peringatan bagi setiap wanita tentang betapa pentingnya mematuhi suami.

Sungguh wanita adalah makhluk yang bertindak dengan rasa. Begitulah ketentuan Allah padanya. Ia terkadang lebih mengedepankan rasa hingga lupa inti hidupnya yang utama tawakal kepada Allah SWT dengan cara mematuhi suaminya. Hanya iman suaminya yang bisa menyelamatkan ia dari panasnya api neraka. Keridhaan suaminyalah yang akan mengetuk pintu surga.  Sungguh aku tak dapat memastikan apakah aku mampu. Semoga Allah perkenankan kelak memasuki surga dari pintu ini. Aamiiinn...

Namun aku sadar Allah belum izinkan pintu itu terbuka. Tak mengapa, aku ikhlas sekalipun tak kutemukan pintu itu di dunia. Allah maha adil, ia sediakan pintu yang lainnya. Hanya bagaimana aku menggapainya. Kan ku usahakan pintu yang lainnya. Pintu yang ada di hadapanku  sekarang adalah kedua orangtuaku. Bukankah surga bagi wanita yang belum menikah adalah kedua orangtuanya?

Sungguh mereka mencintai dengan segala kekuranganku. Tak pantas ku berharap orang lain untuk kebahagiaanku sedang mereka kusiakan. Sungguh Tuhan, izinkan aku mengetuk pintu surgamu lewat mereka. Sungguh Tuhan, aku ingin berkumpul bersama mereka di surga. Mamah dan bapak, malaikatku di dunia. Semoga Allah haramkan api neraka darinya. Aamiiinnn ya rabbal 'alamin.

0 comments:

Akhir Zaman

Akan datang masa di mana taubat tak lagi diterima
Akan datang masa di mana janji Allah itu nyata
Surga dan neraka benar adanya

Tanda akhir zaman mulai terlihat
Harta yang dikumpulkan hilanglah guna
Tahta yang dibanggakan tak lagi kuasa

Ibadahmu...
Ilmumu...
Benarkah diamalkan
Atau hanya menakjubkan sesama

Yang Allah lihat
Hatimu...
Niatmu...

Bahagiamu, senangmu di dunia
Melenakan...
Syukurmu, ikhlasmu, sabarmu
Kunci surgamu...

Bahagiamu, senangmu di dunia
Benarkah tanda rahmatNya
Ataukah ujianNya atas kesombongan
Jangan terlena...

Waktumu...
Waktumu...
Waktumu...
Benarkah kau perjuangkan dalam ketaatan?
Renungkan....

0 comments:

Mimpiku sederhana ...
Tak perlu harta melimpah
Tak perlu tahta yang melenakan
Tak perlu 

Cukup kamu ...
Yang sabar akan pendek akalku
Cukup kamu ...
Yang tak lelah lembut kan hatiku

Mimpiku sederhana ...
Tak perlu kau bawakan manisnya dunia
Aku tak akan menuntut
Cukup kamu genggam tanganku dalam taat
Cukup kamu yang imami ku bersujud padaNya

Mimpiku sederhana ...
Membersamaimu 
Menyertaimu
Melewati persinggahan fana ini
Dengan sebaik-baiknya

Semoga Allah izinkan kita
Dan anak-anak kita kelak
Untuk kembali bertemu denganNya
Berkumpul bersama kekasih Allah
Berkumpul bersama orang-orang shalih
Abadi di dalamnya
Insyaallah ❤️
Aamiinn ya rabbal 'alamin





0 comments:

Copyright © 2013 Free your mind ! and Blogger Templates - Anime OST.